Friday 12 March 2010

Persoalan Perbatasan Dibawa ke Forum Australia

Kupang (ANTARA) - Gubernur NTT Frans Lebu Raya akan membawa sejumlah agenda masalah untuk didialogkan dalam sebuah forum di Australia.
Gubernur akan berangkat ke Australia, mendampingi kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke negara tersebut, 8 sampai 13 Maret mendatang.
Sekretaris Daerah NTT Frans Salem di Kupang, Jumat mengatakan, agenda yang dibawa ke Australia itu antara lain, masalah pencemaran Laut Timor akibat tumpahan minyak dari kilang milik Australia, imigran gelap, dan masalah lain yang berkaitan dengan perbatasan.
Berkaitan dengan itu, Salem mengaku diminta menyiapkan berbagai bahan menyangkut permasalahan dimaksud.
Hal lain yang juga akan dibicarakan Gubernur Lebu Raya, kata Sekda NTT, adalah soal jalinan kerja sama dengan Australia.
Pada dekade 80-an misalnya, Australia pernah bekerja sama dengan NTT untuk pengembangan ternak dengan basis di Besipae, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), sekitar 100 kilometer arah timur Kota Kupang.
Setelah kontrak kerja sama berakhir, semua fasilitas yang dibangun Australia di Besipae dibiarkan telantar dan hingga kini tidak jelas peruntukannya.
Gubernur Lebu Raya dikabarkan akan menawarkan kerja sama bidang peternakan, karena bertalian dengan program menjadikan NTT sebagai gudang ternak, selain pengembangan jagung, koperasi dan kayu harum cendana.
Menurut Salem, agenda lain yang juga dipastikan akan dipaparkan oleh Gubernur Lebu Raya adalah soal peluang usaha di NTT. "Sebab ini menjadi momen penting, sehingga Gubernur dipastikan akan memaparkan sejumlah peluang usaha di bidang peternakan, pertanian dan tambak garam di NTT kepada para pengusaha Australia, guna menarik investor sebanyak mungkin ke daerah ini" kata Salem.

No comments:

Post a Comment